Minggu, 19 Mei 2019

Karya 2 : Si Pedas Yang Berkhasiat Obat

Si Pedas Yang Berkhasiat Obat



            Dibalik rasa pedas, cabai sesungguhnya merupakan bahan makanan yang kaya gizi. Cabai rawit banyak mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) mengalahkan buah mangga, nanas, papaya dan semangka. Zat yang membuat cabai terasa pedas adalah kapsaisin, yang tersimpan dalam “urat” putih cabai tempat melekatnya biji. Untuk mengurangi rasa pedasnya, biasanya cabai merah dibuang biji dan uratnya. Senyawa kapsaisin inilah yang membuat cabai bikin ketagihan sekaligus berkhasiat obat.
            Kalau kita terbiasa makan pedas, maka nafsu makan akan berkurang jika tidak ada sambal atau cabai. Hal ini disebabkan kapsaisin cabai bersifat stomakik yaitu dapat meningkatkan nafsu makan. Juga mampu merangsang produksi hormone endorphin yang mampu membangkitkan sensasi kenikmatan. Memang benar juga anjuran agar kita makan pedas di saat kepala pusing. Rasa pedas yang ditimbulkan kapsaisin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Pada saat yang sama kapsaisin akan mengencerkan lendir, sehingga dapat melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung.
            Kapsaisin bersifat antikoagulan dengan cara menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Kegemaran makan cabai memperkecil kemungkinan menderita penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) sehingga mencegah munculnya serangan stroke dan jantung koroner. Bahkan ada beberapa param kocok yang bahan utama pembuatannya adalah cabai karena kapsaisin memang berkhasiat menghilangkan pegal dan rasa ngilu rematik.
            Disaat tubuh sangat kedinginan sehingga kaki mengeriput dan terasa membeku, bisa dioleskan cabai pada kaki serta jari-jemari dan sela-selanya. Cara yang sama bisa digunakan untuk mengobati bengkak dan bisul Karen kapsaisin cabai ternyata juga bersifat antiradang.

1 komentar: